Senin, 14 Januari 2013

"Dokumen Diri dan Keluarga"

Standar Kompetensi :

Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis

Kompetensi Dasar :

  Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya

 

Materi IPS kelas 2 SD : “DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA”

  1. Dokumen
Dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercatat dan dipakai sebagai bukti nyata.
Dokumen dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
  1. Dokumen pribadi , seperti foto, akta kelahiran, piagam, ijazah, KTP, rapor, SIM, dll.
  2. Dokumen keluarga , seperti album, kartu keluarga, sertifikat rumah, dll.
  1. Koleksi Benda Berharga
Koleksi benda berharga adalah benda-benda yang kita miliki yang dianggap mempunyai nilai tambah.
Benda berharga dalam keluarga, antara lain :
  1. Televisi
  2. Mobil
  3. Lemari es ( kulkas )
  4. Uang
  5. Jam dinding
  6. Perhiasan
  7. Telepon, dll.
  1. Cara Memelihara Dokumen dan Koleksi Benda Berharga
    1. Foto : dimasukkan album, disampul plastik, dimasukkan pigura, dll.
    2. Akta kelahiran, piagam, ijazah, KTP, Kartu Keluarga, SIM, dan STNK : dilaminating
    3. Album, BPKB, kartu nikah, sertifikat, dan rapor : disampul
    4. Patung , uang, piala, perhiasan : dimasukkan lemari
    5. Guci, radio : diletakkan di atas buffet
    6. Jam dinding ditempel di tembok
Cara menjaga kebersihannya :
  1. Dokumen sebaiknya diperiksa satu bulan sekali atau dua bulan sekali
  2. Benda-benda berharga dibersihkan minimal seminggu sekali.
Tujuan memelihara dokumen dan benda berharga :
  1. Dokumen tidak tercecer
  2. Dokumen terjaga kerapiannya
  3. Dokumen terjaga kebersihannya
  4. Dokumen awet dan tahan lama
  5. Dokumen tidak mudah rusak
  6. Dokumen tidak hilang
  7. Dokumen mudah diambil bila perlu.
  1. Tempat Menyimpan dokumen dan Barang Berharga
    1. Map
    2. Dompet
    3. Album
    4. Lemari
    5. Buffet
    6. Kotak
    7. Koper, dll.

"Jenis-jenis Pekerjaan"

MENGENAL JENIS – JENIS PEKERJAAN
Standar Kompetensi :
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
Kompetensi Dasar :
2. 1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

A. JENIS-JENIS PEKERJAAN

Pekerjaan yang ditekuni manusia dilakukan untuk mendapatkan upah. Upah yang diperoleh dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang dan yang dihasilkan berupa barang.
Contoh pekerjaan yang menghasilkan barang, misalnya orang yang tinggal di dekat perkebunan kelapa. Ia dapat bekerja sebagai pembuat sapu dan keset dengan memanfaatkan sabut kelapa. Ada juga orang yang menggunakan tanah untuk membuat genteng, batu bata dan gerabah. Pekerjaan yang menghasilkan bahan makanan misalnya pembuat tahu, tempe, roti, bakpao serta berbagai macam makanan lain
2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Pekerjaan  yang menghasilkan jasa adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang dan yang dihasilkan berupa jasa. Contohnya tukang cukur dan dokter.
Selanjutnya perhatikan contoh berikut. Pak Sukri mempunyai kebun kelapa sawit yang luas. Tanaman kelapa sawitnya banyak sekali. Pak Sukri tidak dapat mengurus kebun kelapa sawitnya sendirian. Ia membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus kebun kelapa sawit tersebut. Orang lain yang membantu tersebut bekerja memelihara, memanen dan menjual buah kelapa sawit. Seminggu sekali para tenaga kerja yang membantu di kebun kelapa sawit tersebut menerima upah berupa uang dari Pak Sukri. Uang yang mereka terima itu merupakan imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada Pak Sukri.


B. SEMANGAT KERJA

1. Alasan Orang Harus Bekerja
Perhatikan alasan berikut. Pak Kadir seorang karyawan di perusahaan mebel. Pak Kadir sudah bertahun-tahun bekerja di perusahaan tersebut. Akhir-akhir ini pasokan kayu untuk bahan dasar mebel sulit di dapat karena mahalnya harga kayu. Perusahaan menjadi kekurangan bahan baku. Akibatnya produksi mebel menjadi tersendat. Perusahaan tersebut akhirnya memberhentikan sebagian karyawannya. Pak Kadir termasuk karyawan yang diberhentikan. Pak Kadir berusaha mencari pekerjaan lain, tetapi belum mendapatkan juga. Padahal, Pak Kadir harus mencukupi kebutuhan keluarganya. Itulah salah satu alasan, mengapa orang harus bekerja. Orang bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Contoh di atas adalah hal yang biasa terjadi dalam kehidupan.
Manusia memiliki banyak kebutuhan hidup. Kebutuhan itu, terutama kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang harus terpenuhi. Termasuk kebutuhan pokok adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal (rumah). Setiap hari kita butuh makan untuk tumbuh dan hidup. Kita butuh pakaian untuk menutup badan serta butuh rumah untuk berteduh dan istirahat.
Kebutuhan dapat terpenuhi apabila kita mempunyai penghasilan. Untuk mendapatkan penghasilan setiap orang harus bekerja. Penghasilan dapat berupa uang yang dapat digunakan untuk membeli berbagai barang dan jasa yang diperlukan.
2. Pentingnya Semangat dalam Bekerja
Semangat Kerja sangat penting saat kita bekerja. Karena dengan semangat kerja kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dan prestasi yang maksimal pula.
Orang yang malas dan tak bersemangat akan gagal dalam pekerjaannya. Pedagang yang malas akan ditinggalkan pembeli, kemudian rugi, dan usahanya bisa bangkrut.
Seorang pegawai, jika malas bekerja juga dapat bernasib buruk. Ia akan diperingatkan oleh atasannya dan mungkin saja dipecat dari kantor dan akhirnya menganggur. Oleh karena itu, jika ingin menjadi orang sukses dalam pekerjaan, orang harus punya semangat kerja yang tinggi. Semangat dalam bekerja harus tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan.



3. Ciri-ciri Semangat Kerja
Perhatikan contoh berikut.
Sepuluh tahun yang lalu Pak Anwar hanyalah seorang pedagang kaki lima. Ia berjualan di pinggir jalan. Bila hujan ia harus segera menutup dagangannya agar tidak basah terkena air hujan. Hasil keuntungannya hanya sedikit. Namun, Pak Anwar adalah orang yang pandai berhemat dan jujur. Keuntungannya dari berdagang ditabung sedikit demi sedikit. Setelah hasil tabungannya cukup banyak, ia pun menyewa kios. Dagangan Pak Anwar mulai bertambah banyak. Para pelanggan pun mulai berdatangan ke kiosnya. Beberapa tahun kemudian, kios yang disewa itu dapat dibeli serta kemudian dibangun dan diperluas. Kios itu tak lain menjadi toko Anugerah yang sekarang ditempatinya.
Itulah contoh kisah sukses seseorang. Sukses itu dapat diraih karena adanya semangat. Kunci keberhasilan Pak Anwar adalah karena ia suka bekerja keras, tidak malas, jujur dan tidak mudah mengeluh. Selain itu, Pak Anwar juga disiplin baik dalam bekerja maupun dalam menggunakan uang. Selain ulet, bersedia bekerja keras, dan disiplin, juga diperlukan kejujuran untuk meraih sukses. Dengan kejujuran, kita akan dipercaya, teman, pelanggan, dan bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Jika kita sudah mendapat kepercayaan dari orang lain, maka peluang menuju keberhasilan akan makin terbuka. Hal itu berlaku dalam bidang apa pun.
Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja adalah sebagai berikut :
  •   Suka bekerja keras
  • Rajin
  • Jujur
  •  Tidak mudah mengeluh
  • Disiplin
  • Ulet
Nah, jika kamu ingin berhasil dalam pelajaran sekolah, sukses meraih cita-cita, dan sukses pula dalam pekerjaanmu setelah dewasa kelak, kamu perlu mencontoh sifat dan sikap Pak Anwar di atas. Artinya, kamu harus selalu bersemangat serta siap bekerja keras, disiplin, dan jujur dalam belajar dan bergaul, baik di sekolah maupun di rumah.

"Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia"

Standar Kompetensi :   

Memahami  perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara  di Asia Tenggara, serta benua-benua.

Kompetensi Dasar : 

Mendeskripsikan perkembangan  sistem administrasi wilayah Indonesia

 

PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI

WILAYAH INDONESIA


Peta Wilayah Indonesia

Perkembangan Wilayah Administrasi Indonesia

Pada awalnya berdiri negara kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 8 provinsi yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 19 Agustus 1945 yaitu sebagai berikut:
  1. Sumatra
  2. Jawa Barat
  3. Jawa Tengah
  4. Jawa Timur
  5. Sunda Kecil (kepulauan Nusa Tenggara)
  6. Kalimantan
  7. Sulawesi
  8. Maluku
Pada tahun 1950, provinsi di Indonesia jumlahnya 11.  Hasil pemekaran dari Provinsi Sumatra yaitu Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan.  Provinsi Jawa Tengah dimekarkan menjadi Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perkembangan jumlah provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut :
  • Pada tahun 1956, jumlah provinsi di Indonesia adalah 15 provinsi.
  • Pada tahun 1957,jumlah provinsi di Indonesia ada17 provinsi.
  • Pada tahun 1958, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
  • Pada tahun 1959, provinsi di Indonesia berjumlah 20 provinsi.
  • Pada tahun 1960, provinsi di Indonesia berjumlah 21 provinsi.
  • Pada tahun 1967, provinsi di Indonesia berjumlah 25 provinsi.
  • Pada tahun 1969, provinsi di Indonesia berjumlah 26 provinsi.
  • Pada tahun 1976 , Timor Timur bergabung dengan Indonesia dan menjadi provinsi ke 27.
  • Pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan Provinsi Maluku dimekarkan menjadi Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
  • Pada tahun 2000, Provinsi di Indonesia berjumlah 32 provinsi.
  • Pada tahun 2002,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
  • Pada tahun 2004,Provinsi di Indonesia berjumlah 33 provinsi.
Provinsi dan ibu Kota Provinsi
No. Provinsi Ibu Kota
1 Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh
2 Sumatra Utara Medan
3 Sumatra Barat Padang
4 Riau Pekan Baru
5 Kepulauan Riau Bandar Seri Bentan
6 Jambi Jambi
7 Bengkulu Bengkulu
8 Sumatra Selatan Palembang
9 Bangka Belitung Pangkal Pinang
10 Lampung Bandar Lampung
11 DKI Jakarta Jakarta
12 Banten Serang
13 Jawa Barat Bandung
14 Jawa Tengah Semarang
15 DI Yogyakarta Yogyakarta
16 Jawa Timur Surabaya
17 Bali Denpasar
18 Nusa Tenggara Barat Mataram
19 Nusa Tenggara Timur Kupang
20 Kalimantan Barat Pontianak
21 Kalimantan Tengah Palangkaraya
22 Kalimantan Timur Samarinda
23 Kalimantan Selatan Banjarmasin
24 Sulawesi Utara Manado
25 Gorontalo Gorontalo
26 Sulawesi Tengah Palu
27 Sulawesi Barat Mamuju
28 Sulawesi Selatan Makassar
29 Sulawesi Tenggara Kendari
30 Maluku Ambon
31 Maluku Utara Sofifi
32 Papua Jayapura
33 Irian Jaya Barat Manokwari



Peta Wilayah Provinsi di Indonesia


Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  55.392 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LU – 6⁰ LU dan 95⁰ BT-98⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Selat Malaka

Timur :  Provinsi Sumatra Utara

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Samudra Hindia
Provinsi Sumatra Utara
Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  71.680 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 4⁰ LU dan 98⁰ BT- 100⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi NAD

Timur :  Selat Malaka

Selatan :  Provinsi Sumatra Barat dan Riau

Barat :  Samudra Hindia
Provinsi Sumatra Barat
Didirikan :  3 Juli 1956
Luas Wilayah :  49.333 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 3⁰ LS dan 98⁰ BT- 102⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sumatra Utara

Timur :  Provinsi Riau

Selatan :  Provinsi Jambi dan Bengkulu

Barat :  Samudra Hindia
Provinsi Riau
Didirikan :  25 Juli 1958
Luas Wilayah :  94.561 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 2⁰ LS dan 100⁰ BT – 105⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sumatra Utara

Timur :  Selat Malaka dan Laut Cina Selatan

Selatan :  Provinsi Jambi

Barat :  Provinsi Sumatra Barat
Provinsi Kepulauan Riau
Didirikan :  24 September 2002
Luas Wilayah :  11.196 km2
Letak Astronomis :  4⁰ LU – 1⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Singapura dan Laut Cina Selatan

Timur :  Provinsi Kalimantan Barat

Selatan :  Selat Karimata

Barat :  Provinsi Riau
Provinsi Jambi

Didirikan :  2 Juli 1958
Luas Wilayah :  53.436 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 3⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Riau

Timur :  Selat Berhala dan Laut Cina Selatan

Selatan :  Provinsi Sumatra Barat

Barat :  Provinsi Sumatra Barat
Provinsi Bengkulu

Didirikan :  12 September 1967
Luas Wilayah :  21.168 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LS – 5⁰ LS dan 101⁰ BT – 104⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatra Barat

Timur :  Provinsi  Sumatra Selatan dan Jambi

Selatan :  Provinsi Lampung dan Samudra Hindia

Barat :  Samudra Hindia


Provinsi Sumatra Selatan
Didirikan :  14 Agustus 1950
Luas Wilayah :  113.339 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS-5⁰ LS dan 102⁰ BT – 105⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Jambi

Timur :  Provinsi Bangka Belitung

Selatan :  Provinsi Lampung

Barat :  Provinsi Bengkulu


Provinsi Bangka Belitung

Didirikan :  tahun 2000
Luas Wilayah :  13.664 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 3⁰ LS dan 105⁰ – 108⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Cina Selatan

Timur :  Selat Karimata

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Selat Bangka


Provinsi Lampung

Didirikan :  13 Februari 1964
Luas Wilayah :  35.376 km2
Letak Astronomis :  4⁰ LS – 6⁰ LS dan 103⁰ BT – 106⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sumatra Selatan

Timur :  Laut Jawa

Selatan :  Selat Sunda

Barat :  Samudra Hindia


Provinsi DKI Jakarta
Didirikan :  10 Febuari 1965
Luas Wilayah :  656 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 7⁰   LS dan 106⁰ BT – 108⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Barat

Selatan :  Provinsi Jawa Barat

Barat :  Provinsi Banten

Provinsi Banten

Didirikan :  tahun 2000
Luas Wilayah :  8.651 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 7⁰ LS dan 104⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Selat Sunda
Provinsi Jawa Barat

Didirikan :  14 Juli 1950
Luas Wilayah :  44.176 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 7⁰ LS dan 106⁰ BT – 107⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi DKI Jakarta dan Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Tengah

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Provinsi Banten


Provinsi Jawa Tengah

Didirikan :  4 Juli 1950
Luas Wilayah :  34.864 km2
Letak Astronomis :  6⁰ LS – 8⁰ LS dan 108⁰ BT – 111⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Provinsi Jawa Timur

Selatan :  Samudra Hindia dan Provinsi DI Yogyakarta

Barat :  Provinsi Jawa Barat


Provinsi DI Yogyakarta
Didirikan : 14 Maret 1950
Luas Wilayah :  3.142 km2
Letak Astronomis :  7⁰ LS – 8⁰ LS dan 110⁰ BT – 111⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Jawa Tengah

Timur :  Provinsi Jawa Tengah

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Provinsi Jawa Tengah


Provinsi Jawa Timur

Didirikan :  4 Maret 1950
Luas Wilayah :  47.921 km2
Letak Astronomis :  7⁰ LS – 8⁰ LS dan 111⁰ BT – 114⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Jawa

Timur :  Selat  Bali

Selatan :  Provinsi Jawa Tengah

Barat :  Samudra Hindia

Provinsi Bali

Didirikan :  14 Agustus 1958
Luas Wilayah :  5.632 km2
Letak Astronomis :  7⁰ LS – 9⁰ LS dan 114⁰ BT – 116⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Bali

Timur :  Selat Lombok

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Selat Bali



Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Didirikan :  14 Agustus 1958
Luas Wilayah :  20.153 km2
Letak Astronomis :  8⁰ LS -9⁰ LS dan 115⁰ BT – 119⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Flores

Timur :  Selat Sape

Selatan :  Samudra  Hindia

Barat :  Selat  Lombok


Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Didirikan :  14 Agustus 1958
Luas Wilayah :  47.389 km2
Letak Astronomis :  8⁰ LS – 12⁰ LS dan 118⁰ BT – 126⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Flores

Timur :  Selat Ombai

Selatan :  Samudra Hindia

Barat :  Selat Sape


Kalimantan Barat

Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  146.807 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LU – 3⁰ LS dan 108⁰ BT – 114⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Negara Malaysia

Timur :  Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Laut Cina Selatan dan Selat Karimata


Provinsi Kalimantan Tengah

Didirikan :  2 Juli 1958
Luas Wilayah :  153.800 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LU – 4⁰ LS dan 111⁰ BT – 116⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat

Timur :  Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Provinsi Kalimantan Barat
Provinsi  Kalimantan Timur

Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  211.446 km2
Letak Astronomis :  4⁰ LU – 3⁰ LS dan 113⁰ BT – 119⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Negara Malaysia

Timur :  Selat Makasssar dan Laut Sulawesi

Selatan :  Provinsi Kalimantan Selatan

Barat :  Negara Malaysia


Provinsi Kalimantan Selatan

Didirikan :  7 Desember 1956
Luas Wilayah :  36.985 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 4⁰ LS dan 114⁰ BT – 117⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Kalimantan  Timur

Timur :  Selat Makassar

Selatan :  Laut Jawa

Barat :  Provinsi Kalimantan Tengah


Provinsi Sulawesi Utara

Didirikan :  13 Desember 1960
Luas Wilayah :  25.768 km2
Letak Astronomis :  0⁰ LU – 3⁰ LU dan 123⁰ BT – 126⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Sulawesi

Timur :  Laut Maluku

Selatan :  Laut Maluku

Barat :  Provinsi Gorontalo


Provinsi Gorontalo

Didirikan :  22 Desember 2000
Luas Wilayah :  10.804 km2
Letak Astronomis :  0⁰ LU – 1⁰ LU dan 121⁰ BT – 123⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Sulawesi

Timur :  Provinsi Sulawesi Utara

Selatan :  Teluk Tomini

Barat :  Provinsi Sulawesi Tengah


Provinsi Sulawesi Tengah

Didirikan :  23 September 1964
Luas Wilayah :  68.033 km2
Letak Astronomis :  2⁰ LU – 3⁰ LS dan 120⁰ BT – 122⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Sulawesi

Timur :  Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan

Selatan :  Provinsi Sulawesi Tenggara

Barat :  Selat Makassar


Provinsi Sulawesi Barat

Didirikan :  tahun 2004
Luas Wilayah :  16.787 km2
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 4⁰ LS dan 119⁰ BT – 120⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sulawesi Tengah

Timur :  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan

Selatan :  Provinsi Sulawesi Selatan

Barat :  Selat Makasar
Provinsi Sulawesi Selatan

Didirikan :  13 Desember 1960
Luas Wilayah :  62.482 km2
Letak Astronomis :  0⁰ – 7⁰ LS dan 119⁰ BT – 122⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat

Timur :  Provinsi SulawesiTengggara

Selatan :  Laut Flores

Barat :  Selat Makassar

Provinsi Sulawesi Tenggara

Didirikan :  23 September 1964
Luas Wilayah :  38.140 km2
Letak Astronomis :  3⁰ LS – 6⁰ LS  dan 121⁰ BT – 124⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan

Timur :  Laut Banda

Selatan :  Laut Flores

Barat :  Teluk Bone
Provinsi Maluku

Didirikan :  1 Juli 1958
Luas Wilayah :  85.728 km2
Letak Astronomis :  3⁰ BT –  9⁰ LS dan 126⁰ BT – 135⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Laut Seram

Timur :  Laut Seram

Selatan :  Laut Timor dan Laut Arafuru

Barat :  Laut Maluku

Provinsi Maluku Utara

Didirikan :  4 Oktober 1999
Luas Wilayah :  53.836 km2
Letak Astronomis :  3⁰ LU – 2⁰ LS dan 125⁰ BT – 130⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Samudra Pasifik

Timur :  Laut Halmahera

Selatan :  Laut Seram

Barat :  Laut Maluku


Provinsi Papua

Didirikan :  1969
Luas Wilayah :  -
Letak Astronomis :  1⁰ LS – 9⁰ LS dan 135⁰  BT – 141⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Samudra Pasifik

Timur :  Papua Nugini

Selatan :  Laut Arafuru

Barat :  Irian Jaya Barat


Provinsi Irian Jaya barat

Didirikan :  tahun 2004
Luas Wilayah :  -
Letak Astronomis :  0⁰ LS – 5⁰ LS dan 130⁰ BT – 135⁰ BT
Batas Wilayah

Utara :  Samudra Pasifik

Timur :  Provinsi Papua

Selatan :  Laut Arafuru

Barat :  Laut Seram dan Laut Halmahera
Wilayah Laut Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah lautan yang cukup luas.  Wilayah daratannya terdiri dari beribu-ribu pulau.  Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia, dengan ribuan pulau yang tersebar di khatulistiwa terletak pada posisi silang yang sangat strategis, yang berada di Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik.
Wilayah Indonesia pada saat proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 masih mengikuti Territoriale Zee en Maritieme Ordonantie tahun 1939.  Lebar laut wilayah Indonesia 3 mil diukur dari garis air terendah dari masing-masing pantai pulau Indonesia, penetapan tersebut tidak menjamin kesatuan wilayah NKRI.  Hal ini lebih terasa lagi bila dihadapkan pada pergolakan-pergolakan dalam negeri pada saat itu.  Mengingat keadaan lingkungan alamnya, persatuan bangsa dan kesatuan wilayah negara menjadi tuntunan utama bagi terwujudnya kemakmuran dan keamanan.  Atas pertimbangan tersebut, maka dikeluarkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957.
Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa letak geografis Indonesia adalah  negara kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri.  Deklarasi tersebut juga menyatakan bahwa demi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara yang ada di dalamnya, pulau-pulau serta laut yang ada harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang ditetepkan UU No:4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia.
Sejak tahun 1960 luas wilayah berubah dari + 2 juta km2 menjadi + 5 juta km2, dengan 65 % wilayahnya terdiri atas laut atau perairan.  Perairan laut Indonesia berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Batas laut teritorial yaitu 12 mil dari titik terluar sebuah pulau ke laut bebas,.  Berdasarkan batas tersebut, negara Indonesia memiliki kedaulatan atas air, bawah laut, dasar laut, dan udara di sekitarnya termasuk kekayaan alam di dalamnya.
  2. Batas landas kontinen sebuah negara paling jauh 200 mil dari garis dasar ke laut bebas dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.  Ladas kontinen adalah dasar laut dari arah pantai ke tengah laut dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
  3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ditarik dari titik terluar pantai sebuah pulau sejauh 200 mil.  Dengan bertambahnya luas perairan Indonesia, maka kekayaan alam yang terkandug di dalamnya bertambah pula.  Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan.
Peta Wilayah Laut Indonesia
Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982 perairan laut teritorial Indonesia terdiri atas tiga bagian yaitu laut teritorial, batas landas kontinen, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE).  Selain ketiga wilayah perairan laut masih ada wilayah ini berbeda di dalam dan di antara Kepulauan Indonesia.  Contoh wilayah perairan ini misalnya Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Makasar, dan Laut Banda.
Untuk kepentingan persahabatan antar negara maka dlam konvensi Hukum Laut Internasional ditetapkan adanya lintas damai melalui laut teritorial.  Yang dimaksud lintas damai adalah jalur wilayah laut teritorial yang boleh digunakan oleh pihak asing sepanjang tidak merugikan bagi kedamaian, ketertiban, dan keamanan negara yang berdaulat.
Laut selain berfungsi sebagai penghubung wilayah satu dengan yang lain dalam memperlancar hubungan transportasi, juga kekayaan yang terkandung di dalamnya sangat menopang kehidupan rakyat.  Potensi yang ada di laut dapat menimbulkan masalah apabila pengelolaannya tanpa memperhatikan lingkungan.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan laut maka beberapa usaha yang dapat dilakukan adalah :
  1. Membatasi penggunaan beberapa macam alat penangkapan ikan.
  2. Alat penangkap ikan berupa pukat harimau dilarang guna melindungi berbagai ikan tertentu.
  3. memperhatikan daerah, jalur, dan musim penangkapan.
  4. Mencegah pencemaran dan kerusakan, melakukan rehabilitasi, dan budidaya sumber daya ikan.
  5. Membatasi daerah penangkapan.
  6. Pengelolaan sumber daya alam dengan pendekatan lingkungan.  Sumber daya alam harus digunakan secara nasional, tidak merusak lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhatikan generasi yang akan datang.
  7. Membuat undang-undang untuk melindungi penyu dan melindungi pantai tempat penyu bertelur.
  8. Mengeluarkan PP No. 17 tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di daerah lepas pantai untuk menjaga terpeliharanya lingkungan laut.
About these ads

"Kenampakan Alam"

STANDAR KOMPETENSI:
Memahami sejarah dan kenampakan alam di permukaan bumi
KOMPETENSI DASAR:
Mendiskripsikan kenampakan alam yang ada di permukaan bumi
KENAMPAKAN ALAM
Kenampakan alam (bentang alam) adalah segala sesuatu yang ada di alam dan terbentuk oleh peristiwa alam. Kenampakan alam yang dapat kita lihat adalah yang ada dipermukaan bumi. Permukaan bumi terdiri atas daratan dan perairan. Bentuk permukaan bumi ada dua yaitu wilayah daratan dan perairan.

A. Wilayah daratan
Adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak difgenangi air dan berbentuk padat Kenampakan alam yang termasuk wilayah daratan adalah sebagai berikut.
1. Dataran rendah
Dataran rendah adalah wilayah datar yang memiliki ketinggian 0-200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah dimanfaatkan untuk pemukiman, industri dan pertanian.
2. Dataran tinggi
Adalah wilayah dataran luas yang terletak pada ketinggian di atas 200 meter. Dataran tinggi disebut juga plateau atau plato. Contohnya dataran tinggi Dieng, Dataran tinggi Bone, dan lain-lain. Dataran tinggi cocok untuk pariwisata dan perkebunan.
3. Pantai
Adalah wilayah perbatasan antara dataran dan laut. Pantai dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata. Contoh: Pantai Carita,Pantai Kasih, dll. Pantai juga dimanfaatkan untuk tempat pelelangan ikan dan pembuatan garam.
4. Gunung
adalah bagian bumi yang menonjol dengan ketinggian puncaknya di atas 600 meter. Gunung dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
a. Gunung berapi merupakan gunung yang masih aktif dan sewaktu-waktu dapat meletus. Contoh: Gunung Merapi.
b. Gunung tidak berapi merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi. Contoh: Gunung Muria.
5. Pegunungan adalah rangkaian gunung yang sambung menyambung satu sama lain. Pegunungan juga dimanfaatkan untuk pariwisata
Contoh: Pegunungan Sewu, Pegunungan Jaya Wijaya.
6. Tanjung merupakan daratan yang menjorok ke laut. Tanjung yang luas disebut semenanjung,. Tanjung banyak dimanfaatkan untuk membangun pelabuhan.
7. Delta adalah daratan yang berada di tengah sungai. Biasanya di muara sungai. Contoh: Delta Sungai Bengawan Solo.

B.Wilayah Perairan
1. Sungai
Sungai banyak dimanfaatkan untuk irigasi dan transportasi. Contoh: Sungai Kapuas di Kalimantan.
2. Danau, merupakan suatu cekungan di darat yang amat luas dan berisi air yang dikelilingi oleh daratan.Danau ada 2, yaitu: danau alami karena proses alam dan danau buatan manusia. Danau banyak dimanfaatkan untuk pariwisata dan PLTA. Contoh: Waduk Jati Luhur di Jawa Barat.
3. Selat, ialah laut sempit yang berada diantara dua pulau, misalnya selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera.
4. Teluk ialah laut yang menjorok ke darat, misalnya Teluk Cenderawasih, Teluk Banten.
5. Rawa, merupakan dataran rendah yang digenangi air, rawa baik untuk perikanan dan hutan bakau. Misalnya di sepanjang pantai timur Sumatera

C. Hubungan Kenampakan Alam dengan Keragaman Sosial Budaya
Keragaman sosial budaya Indonesia dipengaruhi oleh kondisi fisik di Indonesia. Bentuk pemukaan bumi Indonesia yang tidak rata tersebut akan menmberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia. Keragaman sosial budaya tersebut menyangkut banyak hal. Seperti pola perilaku, mata pencaharian, adat istiadat dan berbagai bentuk kesenian. Contohnya masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Masyarakat petani biasanya akan mengadakan peryaan adat setelah musim panen. Begitu pula dengan cara berpakaian dan kebiasaan masyarakatnya. Semua itu tidak terlepas dengan keadaan alam dan lingkungan setempat.

"kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah"

Materi IPS kelas 3 SD Semester 1 : Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah

Standar kompetensi :

Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

Kompetensi Dasar :

Memahami kegiatan jual beli di lingkungan sekolah

 :1. Koperasi Sekolah
a. Pengertian Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya para siswa SD, SMP, SMA, madrasah, pesantren, atau sekolah yang setingkat di mana koperasi sekolah didirikan. Koperasi sebagai perwujudan perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan merupakan sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai upaya untuk tetap memelihara kesinambungan perkoperasian di Indonesia, perlu adanya usaha menciptakan kader-kader koperasi yang baik. Kader koperasi tersebut dapat diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan latihan langsung yang dapat dilaksanakan di sekolah melalui pendirian koperasi sekolah.
b. Dasar Pendirian Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Koperasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Departemen Pendidikan Nasional) Nomor 51/M/SKB/ III/1984 dan Nomor 158/P/1984. Surat keputusan ini menunjukkan bahwa koperasi sekolah merupakan badan yang cukup penting didirikan sebagai sarana siswa untuk belajar dan bekerja. Koperasi sekolah dibentuk dengan persetujuan rapat yang dihadiri oleh para siswa, guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah. Dalam rapat tersebut disusun juga peraturan-peraturan yang berlaku dalam koperasi sekolah. Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh para siswa.
Pengurus koperasi sekolah adalah para siswa dan dibimbing oleh para guru. Setiap koperasi memerlukan modal dasar. Modal koperasi diperoleh dari simpanan anggotanya dan mungkin juga pinjaman dari sekolah yang bersangkutan. Simpanan para anggota koperasi sekolah berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Karena kegiatan koperasi sekolah merupakan kegiatan jual beli, pasti mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut disisihkan dan dikenal dengan sebutan sisa hasil usaha (SHU). SHU tersebut akan dibagikan kepada setiap anggota koperasi setiap tahunnya. Besarnya SHU yang diterima masing-masing anggota berbeda-beda disesuaikan dengan besarnya jasa dari masing-masing anggota. Koperasi sekolah dapat memudahkan siswa memenuhi kebutuhan sekolah. Selain itu, siswa dididik untuk bertanggung jawab, dibiasakan berlaku setia kawan terhadap sesama siswa, dan berlatih berorganisasi.
c. Jenis Usaha Koperasi Sekolah
Sebagai usaha yang bergerak di lingkungan sekolah, koperasi sekolah membuat berbagai jenis usaha yang berhubungan dengan kegiatan di sekolah. Kegiatan di sekolah yang utama adalah proses belajar mengajar. Oleh karena itu, koperasi sekolah menyediakan berbagai kebutuhan untuk memperlancar proses belajar mengajar. Usaha yang dilakukan koperasi sekolah sebagai berikut.
1) Usaha Jasa
Bermacam-macam jasa dapat diselenggarakan oleh siswa melalui koperasi sekolah. Contoh usaha jasa tersebut sebagai berikut.
a) Usaha Jasa Fotokopi
Usaha fotokopi merupakan jenis usaha jasa yang cocok dilakukan oleh koperasi sekolah. Sering guru memberikan bahan atau materi pelajaran yang tidak dimiliki siswa. Dengan adanya usaha fotokopi, materi tersebut dapat dimiliki oleh setiap siswa.
b) Usaha Seragam Sekolah
Penjualan seragam sekolah biasanya juga dikelola koperasi. Misalnya, pakaian olahraga, rok, celana, dasi, dan topi. Di koperasi juga tersedia kaos kaki, sabuk, hasduk, dan peralatan pramuka.
2) Usaha Pertokoan
Jenis usaha pertokoan erat hubungannya dengan kebutuhan belajar siswa. Di toko ini disediakan berbagai kebutuhan, seperti alat tulismenulis, buku gambar, alat kebersihan, obat-obatan, dan seragam sekolah. Disediakan pula alat-alat praktik menggambar, seperti kuas, cat air, dan palet. Persediaan alat-alat tersebut tergantung pada kebutuhan siswa. Penyediaan perlengkapan sekolah sangat memudahkan siswa dan guru. Hal itu dikarenakan oleh siswa maupun guru tidak perlu jauhjauh membeli perlengkapan sekolah. Pada umumnya harga barang di koperasi sekolah lebih murah daripada di toko.
Koperasi sekolah diurus oleh pengurus koperasi sekolah yang dipilih dari kalangan siswa. Namun, apabila siswa belum dapat mengurus maka pengurus diangkat dari kalangan guru yang disetujui oleh kepala sekolah. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah adalah rapat anggota. Rapat anggota diadakan satu kali dalam setahun.
2. Kantin Sekolah
Kantin sekolah adalah warung tempat menjual makanan dan minuman yang berada di lingkungan sekolah. Kantin sekolah dikelola oleh pihak sekolah, koperasi sekolah atau pun pihak lain yang bekerja sama atau sudah mendapatkan izin dari pihak sekolah. Pada waktu istirahat, biasanya siswa banyak membeli aneka makanan dan minuman di kantin sekolah. Kantin sekolah tidak menyediakan barang dagangan yang berupa perlengkapan sekolah. Jumlah kantin pada setiap sekolah berbeda-beda. Ada sekolah yang mempunyai satu kantin dan ada pula sekolah yang mempunyai lebih dari satu kantin. Kantin sekolah di SD biasanya dikelola oleh penjaga sekolah atau istri dari penjaga sekolah tersebut.